Apa itu puber kedua? Istilah ini biasanya dipakai untuk orang-orang berumur 40 tahunan ke atas yang harusnya semakin tua semakin mature, perbanyak ibadah, dan mawas diri atas apa yang dilakukan, tapi justru malah bertingkah sebaliknya kayak anak ABG.
Ada yang keliatannya oke, semacem om-om gaul yang hobinya touring sekeluarga tiap tahun. Tapi ada juga yang malah menggunakan "jiwa muda" nya untuk menggaet lawan jenis dengan umur yang jauh di bawah mereka.
Kenapa aku bikin postingan ini? Melihat jaman sekarang yang semakin parah, dimana keharmonisan keluarga bisa dengan gampangnya retak karena kehadiran orang ketiga, termasuk keluargaku yang "hampir" dan orang-orang di sekitar aku.
Yes, my family were almost broke. Penyebabnya, karena "jiwa muda" papaku yang menggiringnya dekat sama perempuan yang umurnya jauh banget dari dia. Herannya kok si perempuan mau aja ya? Padahal papa udah tua dan bentar lagi pensiun. Hmm..
Saat-saat itu termasuk masa kelam aku. Mana lagi nyusun skripsi, pulang ke rumah suasananya gak kondusif karena orangtua berantem mulu. Sampai puncaknya pas abis subuh dimana mereka bertengkar hebat dan mama pengen "nyudahin" semua. Ah, sedih lah pokoknya mah. Tapi akhirnya keluarga ku tetep "utuh" dengan beberapa ke-awkward-an.
Dan itu gak terjadi sama aku aja. Beberapa keluarga temenku juga ada yang ngalamin hal yang sama. Ada yang sudah broken, ada yang tahu affair orangtua nya tapi belum tahu mau bilangnya gimana biar masalahnya clear.
Bisa dibilang ini ujian. Ujian hidup, ujian pernikahan. Kalau udah berhasil melewatinya, berarti orang itu udah masuk level baru, level sabar tingkat tinggi. Tapi aku pribadi, rasanya gak bisa kayak gitu. Pasti minta udahan, karena buat apa maksa ngelanjutin tapi nahan sakit di hati. Yang ada stres berat, dan ke depannya tiap ada masalah pasti diungkit lagi.
Jadi untuk bapak-bapak ibu-ibu di luar sana yang lagi ngalamin puber kedua, perbanyak sabar. Coba sharing sama pasangan masing-masing. Jangan sharing sama orang yang bukan muhrim walaupun itu teman dekat kalian. Karena godaan ada di mana-mana. Dan ingat, kalau kalian mau macem-macem cari pasangan lain, sepintar-pintarnya tupai melompat pasti bakal jatuh juga. Selihai-lihainya kalian nutupin affair, suatu saat akan kebongkar juga. Saat itu, pikirkan psikologis anak-anak kalian waktu tahu orangtuanya "gak bener", atau saat mau gak mau harus mendengarkan adu mulut kalian.
Aku selalu standby pakai earphone terus dengerin musik kenceng-kenceng waktu mama papa berantem hanya karena masalah sepele tapi keungkit lagi hal yang dulu-dulu. Dan pemikiranku sekarang lebih open minded cenderung liberal seperti gak mau punya hubungan yang mengikat, ketika salah satu udah lost interest ya bubaran aja tanpa perlu ngurusin status hukum yang rumit. Belum lagi hal-hal negatif lainnya yang menyerang pemikiran aku karena masalah yang ditimbulkan puber kedua ini.
So, please.. Puber kedua boleh, kenapa nggak? Itu kan satu fase dalam hidup, rasanya semua orang bakal ngalamin itu. Tapi disalurkan ke hal-hal positif aja. Dan perbanyak sabar agar gak mudah goyah kalau ada godaan datang. Oke? :)
0 comments:
Posting Komentar